Perkembangan teknologi robotika telah mencapai tonggak penting dengan hadirnya robot berkaki empat yang mampu beradaptasi dengan berbagai medan yang belum dikenal. Penelitian dari University of Leeds dan University College London (UCL) telah menghasilkan sistem AI yang memungkinkan robot untuk secara otonom menyesuaikan cara berjalannya.
Teknologi ini, yang dipublikasikan dalam *Nature Machine Intelligence*, memungkinkan robot untuk memodifikasi gerakan mereka tanpa instruksi eksplisit. Robot bernama 'Clarence' dilatih dalam simulasi menggunakan pembelajaran penguatan mendalam, yang terinspirasi oleh perilaku hewan. Dalam pengujian dunia nyata, Clarence berhasil menavigasi berbagai medan, termasuk serpihan kayu dan bebatuan.
Industri robotika di Indonesia juga mengalami pertumbuhan yang signifikan. Menurut data dari Kementerian Perindustrian, nilai investasi di sektor robotika dan otomatisasi meningkat sebesar 25% pada tahun lalu. Hal ini menunjukkan minat yang besar dari perusahaan-perusahaan untuk mengadopsi teknologi robotika guna meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Selain itu, pemerintah Indonesia juga memberikan dukungan melalui berbagai program insentif dan pelatihan untuk mendorong pengembangan industri robotika di dalam negeri.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan adaptasi robot berkaki untuk lingkungan berbahaya, seperti dekomisioning nuklir. Dengan kemampuan adaptasi yang semakin canggih, robot-robot ini berpotensi mengubah cara kita bekerja dan hidup, menawarkan solusi inovatif untuk tantangan masa kini dan masa depan.