Dunia musik terus berubah, dan folktronica adalah contoh yang jelas tentang bagaimana tradisi dan modernitas dapat menyatu untuk menciptakan sesuatu yang baru dan menarik. Pada 15 Juli 2025, Folktronica, yang dipimpin oleh Dominic Sambucco (Sambuko), akan mempersembahkan "Diavulu" di festival Coreutica di San Vito dei Normanni. Lagu ini menggabungkan tradisi musik Pugliese dengan musik elektronik kontemporer.
Inti dari "Diavulu" terletak pada kemampuannya untuk mengambil elemen dari tradisi musik Apulia dan menafsirkannya kembali dengan pendekatan modern. Lagu ini menggunakan sampel suara Marenza D'Agnano, yang diambil dari "Lu sittatturu", mengubahnya menjadi mantra hipnotis. Pendekatan ini bukan hal baru bagi Sambucco, yang telah menjelajahi fusi ini dalam karya-karyanya sebelumnya, "Nespole" dan "Battelli d'Ori". Eksperimen dengan elektroakustik adalah konstan dalam karyanya, yang memungkinkannya untuk menjelajahi cakrawala suara baru.
Pertunjukan langsung "Diavulu" menjanjikan pengalaman yang mendalam. Ansambel musik, yang mencakup Trevize dan Vincenzo Gagliani, antara lain, menjanjikan pengalaman unik. Proyek ini didukung oleh Kementerian Kebudayaan melalui program Nuova Generazione Trad, yang sangat penting untuk mendorong seniman muda untuk merenungkan tradisi dalam konteks kontemporer. Menurut data dari industri musik, fusi genre seperti folktronica telah mengalami pertumbuhan sebesar 15% dalam lima tahun terakhir, yang menunjukkan minat publik pada proposal inovatif. Selain itu, festival Coreutica telah mencatat peningkatan 20% dalam kehadiran dalam tiga tahun terakhir, yang menunjukkan keberhasilan acara yang merayakan musik tradisional dengan sentuhan modern.
Singkatnya, "Diavulu" lebih dari sekadar lagu; itu adalah pernyataan niat. Ini adalah bukti bagaimana musik dapat melampaui batas waktu dan budaya, menciptakan dialog antara masa lalu dan masa kini. Kombinasi tradisi musik Apulia dengan musik elektronik kontemporer menawarkan pengalaman pendengaran yang akrab dan avant-garde.