Komposer pemenang Oscar, A.R. Rahman, baru-baru ini membahas kehadiran kecerdasan buatan (AI) yang semakin meningkat di industri musik, menekankan perlunya implementasi yang bertanggung jawab dan etis. Komentarnya muncul setelah ia sendiri menggunakan AI untuk menciptakan kembali suara penyanyi yang telah meninggal, Bamba Bakya dan Shahul Hameed, untuk lagu 'Thimiri Yezhuda' dalam film Rajinikanth 'Lal Salaam' (2024).
Rahman mengklarifikasi bahwa ia telah memperoleh persetujuan penuh dari keluarga para penyanyi dan memberikan remunerasi untuk penggunaan algoritma suara mereka. Meskipun merangkul AI untuk proyek ini, Rahman memperingatkan terhadap penggunaan yang berlebihan atau tidak etis. Dia menyatakan keprihatinannya atas lagu-lagu yang dihasilkan AI dengan konten yang tidak pantas menggunakan suara penyanyi populer, menyatakan bahwa penggunaan semacam itu perlu dikendalikan untuk menghindari kekacauan.
Rahman menyamakan penyalahgunaan AI dengan 'mencampurkan racun dengan oksigen,' menyoroti potensi konsekuensi negatif jika tidak diterapkan secara bertanggung jawab. Dia mengadvokasi pembentukan pedoman dan peraturan etika di dunia digital, mirip dengan norma-norma sosial, untuk memastikan bahwa AI memberdayakan pencipta tanpa menyebabkan kerugian. Rahman saat ini sedang mempersiapkan Wonderment Tour-nya, yang dimulai pada 3 Mei di Mumbai.