Menurut seorang pakar kerajaan, Meghan Markle dilaporkan memiliki pola memutuskan hubungan dengan teman dan keluarga ketika menghadapi perselisihan. Perilaku ini diduga meluas ke hubungan profesional, mencerminkan kepergiannya dari Keluarga Kerajaan ketika ekspektasinya tidak terpenuhi.
Pakar kerajaan Hugo Vickers menyoroti pola ini, mengutip perselisihan yang dilaporkan dengan mantan editor Vogue, Edward Enninful, sebagai contoh utama. Vickers berpendapat bahwa sifat Meghan yang menuntut dan keengganannya untuk mempertimbangkan pendapat orang lain sering kali menyebabkan konflik.
Pakar tersebut juga mencatat daftar panjang individu yang terasing dari Meghan, termasuk ayahnya, mantan suami, mantan teman seperti Jessica Mulroney, dan anggota Keluarga Kerajaan. Pola ini, menurut Vickers, menunjukkan kecenderungan untuk menolak orang ketika menghadapi kesulitan.
Konflik yang diduga dengan Enninful dilaporkan berasal dari keinginan Meghan untuk menjadi sampul Vogue setelah pidatonya di One Young World Summit pada tahun 2022. Ketika Enninful tidak dapat menjamin sampul, Meghan diduga menarik diri dari proyek tersebut, membuat editor tersebut "marah".
Orang dalam mengklaim tim Meghan memiliki harapan tinggi untuk sampul Vogue atau setidaknya sampul digital. Ketika Enninful menawarkan fitur di dalam majalah dan online, dia dilaporkan menolak. Permintaannya untuk sampul digital khusus juga ditolak, yang menyebabkan putusnya hubungan sepenuhnya.
Situasi ini semakin rumit dengan meningkatnya keterlibatan Enninful dengan Keluarga Kerajaan, termasuk perannya sebagai wali amanat untuk badan amal Raja Charles. Penghinaan yang dirasakan ini, ditambah dengan ketidakhadiran Meghan dari sampul Vogue terakhir Enninful, telah memicu spekulasi tentang keretakan permanen antara keduanya.