Kasus Blake Lively yang mendapatkan perintah perlindungan sebelum deposisi dalam kasus pelecehan seksual terhadap Justin Baldoni, memberikan perspektif sejarah-kronologis yang menarik. Perintah yang dikeluarkan oleh Hakim Distrik AS Lewis J. Liman pada 14 Juli 2025, memberikan gambaran tentang bagaimana kasus ini berkembang dari waktu ke waktu, menyoroti peristiwa penting dan implikasinya.
Perintah tersebut mewajibkan pengungkapan semua peserta dalam deposisi Lively, yang dijadwalkan pada 17 Juli 2025 di New York City. Ini adalah langkah penting dalam memastikan keadilan dan transparansi dalam proses hukum. Kasus ini dimulai pada Desember 2024, ketika Lively mengajukan pengaduan ke Departemen Hak Sipil California, menuduh Baldoni dan produser Jamey Heath menciptakan lingkungan kerja yang tidak bersahabat.
Pada Juni 2025, tuntutan hukum Baldoni sebesar $400 juta terhadap Lively, suaminya Ryan Reynolds, dan humas mereka dibatalkan. Keputusan ini menunjukkan bagaimana kasus ini telah berkembang melalui berbagai fase hukum. Hakim Liman memutuskan bahwa tuduhan Lively dilindungi secara hukum, dan klaim Baldoni tidak memenuhi kriteria pemerasan. Hal ini menunjukkan bagaimana pengadilan telah menafsirkan bukti dan argumen yang diajukan oleh kedua belah pihak.
Kasus ini akan diadili pada Maret 2026. Hal ini menandai tonggak penting dalam sejarah kasus ini, karena akan menentukan hasil akhir dari perselisihan tersebut. Kasus ini juga menyoroti isu-isu pelecehan dan balas dendam di tempat kerja di industri hiburan. Dengan menelusuri kronologi peristiwa, kita dapat lebih memahami kompleksitas kasus ini dan dampaknya terhadap mereka yang terlibat.
Melalui perspektif sejarah-kronologis, kita dapat melihat bagaimana kasus Blake Lively telah berkembang dari waktu ke waktu, menyoroti peristiwa penting dan implikasinya. Hal ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang kompleksitas kasus ini dan dampaknya terhadap industri hiburan.