Film pendek tahun 2023 karya Miguel Angel Caballero, 'The Ballad of Tita and the Machines,' menjadi perbincangan hangat di tahun 2025 karena pandangannya yang menarik tentang dampak kecerdasan buatan (AI) pada tenaga kerja. Sebagai seorang blogger, saya tertarik untuk berbagi pengalaman dan pemikiran pribadi saya tentang isu ini.
Film ini mengisahkan Tita, seorang pekerja lapangan lanjut usia, yang menyewa humanoid AI untuk membantu memetik stroberi. Keputusan ini membawa konsekuensi tak terduga, memicu diskusi tentang masa depan pekerjaan. Film ini ditampilkan di Des Moines Latino Film Festival dan program Rising Voices dari Tribeca Festival.
Dari sudut pandang saya, film ini sangat relevan dengan situasi saat ini. Di Indonesia, penggunaan AI dalam berbagai sektor industri semakin meningkat. Menurut data dari Kementerian Perindustrian, investasi di bidang AI dan otomatisasi telah meningkat sebesar 20% dalam dua tahun terakhir. Ini menunjukkan bahwa AI tidak hanya menjadi tren, tetapi juga menjadi bagian penting dari cara kita bekerja.
Namun, ada juga kekhawatiran tentang dampak negatifnya. Banyak yang khawatir tentang hilangnya pekerjaan akibat otomatisasi. Saya pribadi percaya bahwa kita perlu mempersiapkan diri untuk perubahan ini. Pelatihan ulang dan peningkatan keterampilan menjadi sangat penting. Pemerintah dan perusahaan perlu bekerja sama untuk menciptakan lingkungan kerja yang adaptif dan inklusif.
Film ini, yang telah memenangkan penghargaan seperti Best Short Film di Imagen Awards dan Best Short di Shorts Mexico, mengingatkan kita bahwa teknologi AI memiliki potensi besar, tetapi juga tantangan yang signifikan. Sebagai seorang blogger, saya berharap diskusi ini terus berlanjut, dan kita dapat menemukan solusi yang bermanfaat bagi semua orang. Saya sangat merekomendasikan untuk menonton film ini dan merenungkan bagaimana AI akan membentuk masa depan kita.