Sokito, sebuah startup Inggris, merevolusi alas kaki sepak bola dengan sepatu bolanya yang berkelanjutan. Didirikan pada tahun 2021 oleh Jake Hardy, perusahaan ini berbasis di London dan dengan cepat mendapatkan pengakuan atas pendekatan inovatifnya terhadap peralatan olahraga.
Perusahaan bertujuan untuk mengatasi dampak lingkungan dari olahraga, yang membuang jutaan sepatu bola setiap tahun. Sepatu bola Sokito bersertifikasi vegan dan dibuat dari bahan daur ulang seperti karpet, botol, dan limbah makanan. Misi perusahaan adalah meminimalkan jejak lingkungannya sambil memaksimalkan kinerja.
Komitmen Sokito terhadap keberlanjutan telah menarik perhatian lebih dari 60 pemain profesional, termasuk William Troost-Ekong dan Jasmyne Spencer. Para atlet ini mengakui pentingnya mempromosikan kesadaran lingkungan dalam industri olahraga. Fokus merek ini adalah pada "dampak maksimal di lapangan, bukan di planet ini." Sokito telah bermitra dengan beberapa klub dan organisasi sepak bola untuk mempromosikan praktik berkelanjutannya.
Upaya Sokito melampaui pengembangan produk. Perusahaan berkolaborasi dengan Troost-Ekong pada model Scudetta hijau Nigeria khusus untuk Piala Afrika 2023. Sepatu bola tersebut mendapat sambutan hangat dari para penggemar, terjual habis dengan cepat. Kolaborasi ini menyoroti kemampuan Sokito untuk terhubung dengan pemain dan penggemar dalam skala global.
Sokito juga mengintegrasikan penilaian emisi karbon ke dalam proses produksinya. Pendiri Jake Hardy menekankan pendekatan logis terhadap inovasi, memprioritaskan daya tahan dan keberlanjutan daripada rilis baru yang sering. Model Sokito saat ini, Scudetta, tersedia dalam berbagai warna dan dibanderol dengan harga yang kompetitif. Perusahaan juga sedang menjajaki bahan-bahan baru dan memperluas jangkauan produknya untuk menyertakan lini anak-anak, yang menunjukkan komitmennya terhadap pertumbuhan dan keberlanjutan jangka panjang dalam industri olahraga.