Laporan terbaru dari Business of Fashion, bekerja sama dengan Amazon Fashion & Sports, menunjukkan pergeseran dalam prioritas konsumen mode online di Eropa. Kualitas layanan, akurasi ukuran dan pas, keandalan peritel, dan informasi produk yang jelas menjadi lebih penting daripada pembelian yang didorong oleh tren atau harga.
Peritel multi-merek semakin menonjol, dengan 39% pembeli online di pasar utama Eropa mengandalkan mereka untuk menemukan penawaran mode baru. Investasi dalam personalisasi, logistik, dan kehadiran yang konsisten di berbagai saluran sangat penting untuk membangun kepercayaan pelanggan dan mendorong pertumbuhan jangka panjang.
Pasar mode online Eropa diproyeksikan tumbuh sebesar 50% pada tahun 2025, mencapai €175 miliar, yang mewakili 33% dari total sektor ritel. Pasar lintas batas adalah penggerak utama ekspansi ini. Teknologi canggih seperti Kecerdasan Buatan (AI) dan pembelajaran mesin merevolusi industri, menawarkan rekomendasi yang dipersonalisasi dan mengoptimalkan pengalaman pelanggan.
Di Indonesia, pertumbuhan e-commerce juga sangat pesat, termasuk di sektor fashion. Perkembangan di Eropa ini memberikan pelajaran berharga bagi para pelaku bisnis di Indonesia. Meningkatnya fokus pada kualitas layanan dan informasi produk yang jelas, misalnya, dapat menjadi kunci untuk memenangkan kepercayaan konsumen Indonesia yang semakin cerdas. Selain itu, pemanfaatan teknologi AI untuk personalisasi dapat membantu meningkatkan pengalaman belanja online dan meningkatkan loyalitas pelanggan. Namun, perlu diingat bahwa adaptasi terhadap budaya lokal, termasuk preferensi gaya, ukuran, dan nilai-nilai agama, tetap menjadi faktor penting dalam keberhasilan bisnis fashion online di Indonesia. Kolaborasi dengan peritel lokal dan pemahaman mendalam tentang pasar Indonesia akan menjadi kunci untuk meraih kesuksesan di tengah persaingan yang semakin ketat.