Eksportir garmen di Tiruppur, India, mengantisipasi potensi keuntungan dari tarif AS yang diberlakukan pada pesaing seperti Bangladesh dan China, yang menyebabkan peningkatan minat dari pengecer besar seperti Walmart dan Costco. Namun, kekurangan tenaga kerja terampil yang signifikan tetap menjadi kendala utama bagi industri garmen India pada tahun 2025.
Ekonomi skala yang terbatas dan biaya yang meningkat semakin menghambat kemampuan India untuk memanfaatkan sepenuhnya peluang ini. Meskipun menerima banyak pertanyaan dari pembeli AS yang berusaha menghindari tarif yang lebih tinggi pada pemasok Asia lainnya, banyak pabrik di Tiruppur menghadapi jalur jahit yang menganggur karena kekurangan tenaga kerja. Untuk mengurangi kekurangan tenaga kerja, beberapa produsen telah mendirikan pusat pelatihan untuk melatih dan mencari pekerja migran.
Sementara perusahaan-perusahaan AS telah mendiversifikasi rantai pasokan di luar China, industri garmen India bergumul dengan kendala kapasitas. Mempertahankan pekerja tetap menjadi tantangan, karena banyak yang kembali ke kampung halaman mereka setelah beberapa bulan. Terlepas dari meningkatnya minat dari pengecer AS, negosiasi harga tetap menjadi perdebatan karena biaya tenaga kerja dan operasional yang lebih tinggi di India.