Pejabat Gedung Putih Membantah Insider Trading di Tengah Penurunan Tarif
Seorang pejabat Gedung Putih membantah tuduhan insider trading menyusul keputusan untuk menunda tarif timbal balik. Penolakan tersebut menanggapi kekhawatiran tentang potensi konflik kepentingan. Kekhawatiran ini muncul setelah volatilitas pasar terkait dengan perubahan kebijakan tarif.
Partai Demokrat menyuarakan kekhawatiran tentang pembalikan kebijakan tarif. Pemberlakuan awal dan penurunan tarif berikutnya menyebabkan fluktuasi pasar. Pejabat itu membantah segala saran tentang perilaku tidak pantas.
Penyesuaian tarif melibatkan pengurangan tarif timbal balik menjadi tarif tetap 10% selama 90 hari. Keputusan ini menyebabkan lonjakan pasar saham setelah periode penurunan. Gedung Putih berpendapat bahwa keputusan ini dibuat demi kepentingan stabilitas ekonomi.