Karya agung abad pertengahan, Bayeux Tapestry, yang menggambarkan Penaklukan Norman di Inggris, akan dipamerkan di British Museum, London, mulai September 2026 hingga Juli 2027. Dari sudut pandang sosial-psikologis, pameran ini menawarkan wawasan menarik tentang bagaimana peristiwa sejarah membentuk perilaku dan emosi manusia.
Karya yang diyakini ditugaskan oleh Uskup Odo dari Bayeux ini menampilkan 58 adegan dengan 626 karakter dan 202 kuda. Para ahli sosial-psikologis dapat menganalisis bagaimana peristiwa seperti penaklukan dapat memengaruhi identitas kelompok, dinamika kekuasaan, dan persepsi masyarakat. Pameran ini memberikan kesempatan untuk mempelajari bagaimana peristiwa sejarah memicu perubahan sosial dan bagaimana orang merespons tantangan dan konflik.
Menurut penelitian, Bayeux Tapestry tidak hanya berfungsi sebagai catatan sejarah, tetapi juga sebagai cermin dari nilai-nilai, keyakinan, dan emosi masyarakat abad ke-11. Analisis mendalam tentang ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan interaksi karakter dalam tapestry dapat memberikan wawasan tentang bagaimana orang merasakan dan bereaksi terhadap peristiwa penting. Pameran ini juga dapat memicu diskusi tentang bagaimana sejarah memengaruhi perilaku manusia saat ini.
Pameran ini akan menarik jutaan pengunjung dari seluruh dunia, memberikan kesempatan untuk mempelajari bagaimana peristiwa sejarah membentuk perilaku dan emosi manusia. Dengan memahami perspektif sosial-psikologis dari Bayeux Tapestry, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang diri kita sendiri dan masyarakat tempat kita tinggal.