Karya sulaman abad ke-11 yang terkenal, Bayeux Tapestry, akan dipamerkan di Inggris Raya pada tahun 2025. Pameran ini merupakan hasil dari kesepakatan bersejarah antara pemerintah Prancis dan Inggris, menandai pertukaran budaya yang signifikan.
Karya tapestry, yang panjangnya sekitar 70 meter, akan dipamerkan di British Museum di London. Acara ini sangat tepat waktu, bertepatan dengan peringatan 1000 tahun kelahiran William the Conqueror pada tahun 2028, sehingga menyoroti signifikansi budaya dan sejarah dari tapestry tersebut.
Sebagai persiapan untuk pameran, Museum Bayeux di Prancis sedang menjalani renovasi besar-besaran. Museum akan ditutup untuk umum pada 31 Agustus 2025, untuk perbaikan ini. Renovasi bertujuan untuk meningkatkan presentasi dan konservasi tapestry, dengan museum dijadwalkan dibuka kembali pada Oktober 2027.
Selama periode renovasi, Bayeux Tapestry akan dipindahkan ke fasilitas penyimpanan sementara di bawah kondisi yang terkontrol hingga pemasangannya kembali pada tahun 2027. Hal ini memastikan pelestarian artefak bersejarah ini.
Pameran British Museum diharapkan menjadi acara budaya besar, menarik pengunjung dari seluruh dunia. Kolaborasi antara Prancis dan Inggris ini menggarisbawahi ikatan sejarah bersama dan apresiasi bersama untuk mahakarya seni abad pertengahan ini. (Sumber: CNN, Medievalists.net, Reading Museum)
Bagi yang tertarik, Museum Bayeux menawarkan tur berpemandu dari faksimili ukuran penuh sebelum penutupan sementara. Tur ini memberikan pengalaman mendalam ke dalam detail dan konteks sejarah tapestry.
Pameran dan renovasi ini mencerminkan komitmen untuk melestarikan dan berbagi sejarah kaya Bayeux Tapestry, memastikan signifikansinya dihargai oleh generasi mendatang. Ini adalah kesempatan yang baik untuk memperkaya pengetahuan kita tentang sejarah Eropa, yang juga memiliki pengaruh pada sejarah dan budaya di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.