Hubble Ungkap Perubahan Dinamis di Uranus Selama Dua Dekade
Pengamatan dari Teleskop Luar Angkasa Hubble yang mencakup dari tahun 2002 hingga 2022, menunjukkan Uranus sebagai planet dengan kondisi atmosfer yang dinamis. Ini termasuk kabut yang berubah, distribusi gas yang tidak merata, dan pergeseran musim yang ekstrem.
Kemiringan aksial ekstrem Uranus menyebabkan kutubnya mengalami 42 tahun siang hari terus menerus diikuti oleh 42 tahun kegelapan. Gambar Hubble mengungkapkan kutub utara yang semakin cerah saat memasuki musim cahayanya.
Sebaliknya, kutub selatan menjadi gelap saat menjauh dari sinar matahari. Kabut tebal di kutub utara tampaknya terbentuk karena peningkatan sinar matahari. Metana, yang bertanggung jawab atas warna cyan Uranus, tidak terdistribusi secara merata; itu langka di kutub dan berlimpah di khatulistiwa.
Pergeseran Musim dan Komposisi Atmosfer
Data menunjukkan sirkulasi atmosfer yang kompleks, dengan metana naik di beberapa area dan turun di area lain, tersapu di kutub. Belahan bumi utara Uranus sedang bertransisi dari musim semi ke musim panas, yang diperkirakan akan mencapai puncaknya pada tahun 2030.
Selama transisi ini, kutub utara menjadi semakin terang, menunjukkan peningkatan pembentukan kabut dari paparan sinar matahari yang lebih besar. Kutub selatan secara bertahap memasuki bayangan panjang malam musim dingin.
Temuan ini signifikan, karena raksasa es seperti Uranus umum di galaksi. Banyak eksoplanet memiliki ukuran dan komposisi yang mirip dengan Uranus dan Neptunus, menjadikan Uranus sebagai proksi yang berharga untuk mempelajari atmosfer eksoplanet.