Keacakan Kuantum: Wawasan Baru dari Ilmuwan Tiongkok

Edited by: Irena I

Para peneliti di Universitas Sains dan Teknologi Tiongkok (USTC) telah membuat penemuan penting mengenai keacakan kuantum. Diterbitkan dalam *Physical Review Letters*, studi mereka mengungkapkan bahwa tidak semua bentuk nonlokalitas kuantum memastikan keacakan intrinsik, terutama dalam sistem yang kompleks. Tim tersebut menunjukkan bahwa meskipun melanggar ketidaksetaraan Bell dua-input menjamin sertifikasi keacakan, prinsip ini gagal dalam sistem multi-input, multi-output (MIMO). Mereka menemukan bahwa ketidaksetaraan Bell tertentu, seperti ketidaksetaraan facet, dapat menunjukkan nonlokalitas tanpa memastikan keacakan. Namun, ketidaksetaraan Salavrakos-Augusiak-Tura-Wittek-Acín-Pironio (SATWAP) secara konsisten menghubungkan nonlokalitas dan keacakan, bahkan dalam pengaturan MIMO. Eksperimen menggunakan sistem fotonik berdimensi tinggi memvalidasi temuan ini. Ketidaksetaraan SATWAP terbukti efektif dalam mensertifikasi keacakan, mencapai laju 1,867 bit per pasangan foton dalam sistem empat dimensi. Ini menyoroti pentingnya memilih ketidaksetaraan Bell yang sesuai untuk sertifikasi keacakan dalam sistem berdimensi tinggi. Sensitivitas ketidaksetaraan SATWAP menjadikannya alat yang ampuh, bahkan dengan efisiensi deteksi yang tidak sempurna, memperluas ruang lingkup aplikasi praktis seperti pembuatan nomor acak yang aman.

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.