Gelombang Gravitasi Kuantum: Jendela Baru ke Asal Usul Alam Semesta

Edited by: Irena I

Fisikawan teoretis telah mengusulkan bahwa gelombang gravitasi, riak dalam ruang-waktu, mungkin menunjukkan sifat-sifat kuantum seperti keterikatan. Diamati oleh LIGO, gelombang-gelombang ini, yang disebabkan oleh peristiwa kosmik besar, telah dipahami secara klasik, selaras dengan teori relativitas umum Einstein. Namun, penelitian baru menunjukkan bahwa pada skala yang sangat kecil, gelombang-gelombang ini, terutama yang berasal dari alam semesta awal, mungkin membawa tanda-tanda kuantum. Gelombang gravitasi kuantum ini, yang terdiri dari graviton, dapat menjerat mode osilasi cermin detektor dengan cara yang tidak dapat dilakukan oleh gelombang klasik. Keterikatan ini, mirip dengan lonceng angin yang berjauhan bergoyang serempak, dapat merevolusi pemahaman kita tentang alam semesta dengan menjembatani relativitas umum dengan mekanika kuantum. Konfirmasi sifat kuantum ini dapat memungkinkan sensor canggih untuk mendeteksi sinyal kosmik yang lemah, menawarkan wawasan tentang asal usul alam semesta, perilaku lubang hitam, dan sifat dasar realitas. Observatorium masa depan, seperti LIGO-India, yang dijadwalkan beroperasi pada tahun 2030, dapat menyediakan lingkungan eksperimen untuk menguji temuan ini dan lebih jauh menjelajahi ranah kuantum gelombang gravitasi.

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.