Dalam studi terobosan yang diterbitkan di jurnal Nature Communications, para peneliti telah mengungkap fenomena menarik yang terjadi jauh di dalam mantel Bumi. Tim yang dipimpin oleh Pan F., Wu X., dan Wang C. menemukan reaksi disproporsionasi besi dalam fragmen peridotit yang diekstraksi dari zona transisi mantel, sebuah wilayah yang terletak 410 hingga 660 kilometer di bawah permukaan.
Proses ini, di mana besi mengubah keadaan oksidasinya, memiliki implikasi signifikan bagi dinamika planet kita. Penelitian menunjukkan bahwa besi dapat ada dalam berbagai bentuk di bawah tekanan dan suhu ekstrem, yang berdampak pada konduktivitas, kepadatan, dan sifat seismik zona transisi.
Penemuan ini, yang dicapai melalui eksperimen canggih dan analisis spektroskopi, dapat merevolusi pemahaman kita tentang proses internal Bumi. Hal ini juga menawarkan wawasan tentang pembentukan dan aktivitas geodinamik planet berbatu lainnya. Di Indonesia, yang terletak di Cincin Api Pasifik, pemahaman tentang dinamika Bumi sangat penting untuk mitigasi bencana alam seperti gempa bumi dan letusan gunung berapi. Penemuan ini memberikan kontribusi penting bagi ilmu kebumian dan dapat membantu kita lebih memahami planet kita dan planet lain di tata surya.