Para astronom telah berhasil mengamati tahap awal pembentukan planet di sekitar bintang muda HOPS-315, yang terletak sekitar 1.300 tahun cahaya dari Bumi. Dengan menggunakan Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) dan Atacama Large Millimeter/submillimeter Array (ALMA), tim internasional yang dipimpin oleh Profesor Melissa McClure dari Observatorium Leiden di Belanda, mendeteksi partikel padat seperti gas silikon monoksida dan mineral silikat kristalin yang mengembun di dalam cakram gas yang mengelilingi bintang tersebut. Penemuan ini memberikan wawasan penting tentang bagaimana tata surya terbentuk, yang relevan secara global.
Temuan ini menunjukkan bahwa proses pembentukan planet mungkin merupakan fenomena umum di seluruh alam semesta. Hadirnya silikon monoksida dalam bentuk gas dan kristal menunjukkan bahwa pemadatan material ini baru saja dimulai. Mineral-mineral ini adalah padatan pertama yang terbentuk dalam cakram protoplanet panas, mirip dengan yang ditemukan dalam meteorit primitif Tata Surya. Studi terbaru menunjukkan bahwa penelitian semacam ini juga dilakukan di berbagai negara, termasuk Indonesia, yang memiliki potensi untuk berkontribusi pada pemahaman global tentang pembentukan planet.
Lokasi pembentukan mineral-mineral ini di dalam cakram HOPS-315 sesuai dengan wilayah yang setara dengan sabuk asteroid di Tata Surya kita. Hal ini menunjukkan bahwa pembentukan planet mungkin merupakan proses umum di seluruh alam semesta. Penemuan ini membuka jalan baru untuk menyelidiki planet-planet yang sedang terbentuk di wilayah lain alam semesta. Badan Antariksa Nasional (LAPAN) di Indonesia juga aktif dalam penelitian astronomi, dan penemuan ini memberikan dorongan untuk kolaborasi internasional dalam bidang ini. Penemuan ini tidak hanya menjadi terobosan ilmiah yang signifikan, tetapi juga memperkuat pentingnya kolaborasi global dalam penelitian astronomi. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang pembentukan planet, kita dapat lebih menghargai tempat kita di alam semesta dan potensi kehidupan di luar Bumi.