Dalam perkembangan terobosan, para peneliti dari University of Sheffield, AstraZeneca, dan University of Southampton telah meluncurkan kerangka kerja pembelajaran mesin baru, MapDiff, yang menjanjikan untuk merevolusi desain protein. Pendekatan AI inovatif ini, yang diterbitkan dalam Nature Machine Intelligence, dapat secara signifikan mempercepat pembuatan perawatan baru, termasuk vaksin dan terapi gen.
Inti dari kemajuan ini terletak pada pelipatan protein terbalik, sebuah proses kompleks untuk mengidentifikasi urutan asam amino yang melipat menjadi struktur protein 3D tertentu. Hal ini sangat penting untuk merekayasa protein yang dapat secara efektif menargetkan area tertentu di dalam tubuh. MapDiff telah menunjukkan akurasi yang unggul dalam pengujian simulasi dibandingkan dengan metode canggih yang ada.
"Karya ini merupakan langkah maju yang signifikan dalam menggunakan AI untuk merancang protein dengan struktur yang diinginkan," kata Profesor Haiping Lu dari University of Sheffield. Dampak potensialnya sangat besar, membuka pintu untuk merancang protein terapeutik baru untuk berbagai aplikasi. Upaya kolaboratif, yang dibangun di atas keberhasilan sebelumnya, menggarisbawahi kekuatan menggabungkan keahlian industri untuk mengatasi tantangan mendasar dalam biologi.