"Bayangkan sebuah material yang dapat mengabaikan dampak puing-puing luar angkasa seolah-olah bukan apa-apa," kata seorang peneliti di Texas A&M University. Hal itu menjadi kenyataan dengan pengembangan polimer penyembuhan diri yang dirancang untuk melindungi pesawat ruang angkasa dari tabrakan berkecepatan tinggi.
Pada tahun 2024, para peneliti di Texas A&M University meluncurkan material revolusioner yang dikenal sebagai Polimer Diels-Alder (DAP). Polimer ini memiliki ikatan kovalen dinamis yang putus dan terbentuk kembali di bawah tekanan, memberikan ketahanan benturan yang luar biasa. Inovasi ini mengatasi ancaman yang berkembang dari puing-puing luar angkasa, yang menimbulkan risiko signifikan bagi satelit dan pesawat ruang angkasa di orbit Bumi rendah (LEO).
Struktur unik DAP memungkinkannya untuk menyerap energi kinetik dari dampak mikrometeoroid atau sampah antariksa. Ketika terkena, ikatan putus, menyebabkan polimer menjadi elastis sementara. Setelah gaya menghilang dan material mendingin, ikatan terbentuk kembali, secara efektif "menyembuhkan" kerusakan.
Dengan menggunakan pengujian dampak proyektil yang diinduksi laser (LIPIT), para peneliti mengamati polimer meleleh saat tumbukan, menyerap energi, dan dengan cepat memadat kembali dengan kerusakan minimal. Meskipun saat ini diuji pada skala nano, hasilnya menjanjikan. Tim membayangkan aplikasi di luar angkasa, termasuk penggunaan militer seperti pelindung tubuh canggih, karena kemampuan adaptasi DAP di berbagai rentang suhu.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menilai kinerja DAP di lingkungan skala penuh dan di bawah kondisi ruang angkasa yang ekstrem. Namun, polimer penyembuhan diri ini menandai kemajuan signifikan dalam ilmu material ruang angkasa. Ini menawarkan solusi potensial untuk melindungi misi ruang angkasa dari bahaya puing-puing orbital yang meningkat.