Para ilmuwan di George Washington University, dipimpin oleh Stuart Licht, telah menemukan metode baru untuk memurnikan nanotube karbon (CNT) menggunakan plasma yang digerakkan oleh microwave. Pendekatan inovatif ini menawarkan alternatif yang lebih efisien dan berkelanjutan untuk teknik pemurnian konvensional.
Para peneliti menemukan bahwa ketika nanotube karbon, yang berasal dari limbah karbon dioksida, dipanaskan dengan microwave, mereka membentuk plasma putih kekuningan yang khas. Plasma ini secara efektif mengoksidasi kotoran, seperti logam, elektrolit, dan karbon amorf, yang ada dalam nanotube. Proses pemurnian diri ini secara signifikan lebih cepat dan mengkonsumsi lebih sedikit daya dibandingkan dengan perawatan plasma tradisional.
Studi yang diterbitkan pada 30 Januari 2025, di jurnal Nanoscale, menyoroti bahwa plasma terbentuk ketika nanotube dipanaskan, melepaskan elektron. Metode ini sangat efektif dengan CNT yang dibuat langsung dari karbon dioksida melalui elektrolisis karbonat cair, sebuah proses di mana CO2 dipecah menjadi nanotube karbon dan oksigen. Penggabungan logam transisi selama elektrolisis meningkatkan konduktivitas listrik dan sifat magnetik nanotube, memungkinkan mereka untuk menyerap energi microwave lebih efisien dan mencapai suhu yang diperlukan untuk pembentukan plasma. Terobosan ini dapat membuka jalan bagi produksi dan pemurnian nanotube karbon yang lebih berkelanjutan dan efisien, dengan potensi aplikasi di berbagai bidang.