Bayangkan sebuah material yang sangat kuat dan sangat fleksibel. Fisikawan di Universitas Wina, Austria, telah menemukan cara untuk membuat grafena, yang sudah dikenal sebagai "material ajaib", menjadi jauh lebih lentur. Terobosan ini, yang terungkap pada April 2024, dapat merevolusi elektronik yang dapat dipakai dan aplikasi lain yang membutuhkan fleksibilitas.
Tim yang dipimpin oleh Jani Kotakoski, mencapai ini dengan menciptakan riak pada grafena, mirip dengan akordeon. Dengan menghilangkan beberapa atom, mereka menyebabkan tonjolan dan kerutan pada material. "Efek akordeon" ini memungkinkan grafena diratakan dengan gaya yang jauh lebih kecil daripada meregangkan lembaran datar, membuatnya jauh lebih lentur.
Yang terpenting, eksperimen dilakukan di lingkungan ultra-bersih dan tanpa udara, mencegah gangguan dari partikel asing. Wael Joudi, penulis pertama studi ini, menekankan pentingnya lingkungan yang murni ini. "Sistem unik ini... memungkinkan kami untuk memeriksa material 2D tanpa gangguan," katanya, menyoroti bagaimana bahkan partikel kecil pun dapat secara drastis mengubah sifat-sifat grafena.
Simulasi mengkonfirmasi pembentukan gelombang dan kelenturan yang dihasilkan, memvalidasi temuan eksperimen. Penemuan ini juga menjelaskan hasil kontradiktif sebelumnya mengenai kekakuan grafena. Partikel asing di permukaan ditemukan menekan efek akordeon, membuat material tampak lebih kaku.
Kemampuan baru untuk mengatur kekakuan grafena ini membuka kemungkinan yang menarik. "Hasilnya membuka cara untuk mengatur kekakuan grafena dan dengan demikian membuka jalan bagi aplikasi potensial," simpul Wael Joudi. Dari tampilan fleksibel hingga sensor biokompatibel, efek akordeon menjanjikan untuk membuka potensi penuh grafena.