Algoritma pembelajaran mesin baru bernama PAMmla secara signifikan meningkatkan akurasi dan penyesuaian penyuntingan gen CRISPR-Cas9 [1]. Dikembangkan oleh para peneliti di Mass General Brigham, PAMmla menganalisis jutaan varian enzim CRISPR-Cas9 untuk memprediksi spesifisitas dan aktivitasnya [1, 4]. Kemajuan ini mengatasi keterbatasan utama dari sistem Cas9 saat ini: risiko efek di luar target, di mana enzim memotong area genom yang tidak diinginkan [1].
PAMmla dapat memprediksi fungsionalitas lebih dari 64 juta varian enzim, memungkinkan desain enzim yang dipersonalisasi untuk mutasi genetik tertentu [1, 4]. Hal ini memungkinkan para peneliti untuk membuat versi enzim Cas9 yang lebih terarah dan efisien [1]. Algoritma ini menggabungkan rekayasa protein throughput tinggi dengan pembelajaran mesin untuk mencapai tingkat presisi ini [1, 4].
Pengembangan PAMmla merupakan langkah maju yang signifikan dalam menciptakan terapi gen yang lebih aman dan efektif untuk berbagai penyakit genetik [1, 4]. Dengan meminimalkan efek di luar target dan meningkatkan efisiensi penyuntingan, PAMmla menawarkan solusi yang lebih terukur dan tepat untuk penyuntingan genom [4, 7]. Algoritma ini sekarang tersedia untuk komunitas ilmiah yang lebih luas, memungkinkan para peneliti untuk menerapkan metode ini pada tantangan penyuntingan gen mereka [1].