Monumen megalitik Carnac di Brittany, Prancis, menawarkan wawasan mendalam tentang peradaban Neolitik Eropa. Situs ini terdiri dari lebih dari 3.000 batu berdiri yang disusun dalam formasi paralel, membentang sepanjang hampir empat kilometer. Penelitian menunjukkan bahwa batu-batu ini dibangun antara 4500 hingga 3300 SM, mencerminkan pemahaman teknis dan organisasi yang tinggi dari masyarakat masa itu.
Penelitian arkeologi telah mengungkapkan bahwa susunan batu ini mungkin berfungsi sebagai observatorium astronomi, dengan beberapa baris batu yang disusun untuk mengamati titik-titik penting di cakrawala, seperti matahari terbit dan terbenam pada titik balik matahari dan ekuinoks. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Neolitik memiliki pengetahuan astronomi yang canggih dan mampu mengintegrasikannya ke dalam struktur monumental mereka.
Selain itu, situs ini juga berfungsi sebagai tempat pemakaman, dengan penemuan berbagai artefak seperti kapak batu, perhiasan, dan alat-alat dari batu api. Penelitian menunjukkan bahwa beberapa kapak batu yang ditemukan terbuat dari batu giok yang diimpor dari Pegunungan Alpen, menunjukkan jaringan perdagangan yang luas dan keterampilan kerajinan yang tinggi dari masyarakat Neolitik.
Pada tahun 2025, megalit Carnac diakui sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO, menegaskan pentingnya situs ini dalam memahami sejarah dan perkembangan peradaban manusia. Pengakuan ini menyoroti nilai pendidikan dan budaya dari situs ini, yang terus menjadi sumber penelitian dan inspirasi bagi para arkeolog, sejarawan, dan pendidik di seluruh dunia.