Pengiriman Viral Memungkinkan Penyuntingan Genom Bebas Transgen pada Arabidopsis

Edited by: ReCath Cath

Para peneliti telah mengembangkan metode baru untuk penyuntingan genom germline pada *Arabidopsis thaliana* menggunakan sistem pengiriman virus dan editor genom yang dipandu RNA. Pendekatan ini menghindari penggunaan elemen transgenik, mengatasi kekhawatiran tentang organisme hasil rekayasa genetika (GMO). Studi ini, yang diterbitkan di Nature Plants pada tahun 2025, dipimpin oleh Weiss, Kamalu, Shi, dan rekan-rekan. Para peneliti merekayasa platform vektor virus untuk mengangkut komponen CRISPR-Cas langsung ke sel germline *Arabidopsis*. Sistem ini secara sementara memperkenalkan mesin penyuntingan, memungkinkan modifikasi gen yang tepat tanpa jejak genetik yang stabil. Virus tumbuhan digunakan sebagai vektor untuk mengirimkan protein Cas9 yang dipasangkan dengan RNA pemandu. Genom virus dilucuti dari kemampuan replikasinya untuk meminimalkan efek di luar target. Hal ini memungkinkan ekspresi komponen penyuntingan yang terkontrol dan sementara. Para peneliti mengoptimalkan arsitektur vektor virus untuk meningkatkan infektivitas dan efisiensi penyuntingan. Hal ini memastikan bahwa suntingan genom bersifat heritable, dengan modifikasi pada sel germline yang menyebar ke keturunannya. Analisis molekuler terperinci menunjukkan presisi tinggi dari peristiwa penyuntingan, dengan aktivitas di luar target minimal. Studi ini juga menunjukkan fleksibilitas platform pengiriman virus ini dengan menargetkan beberapa gen secara bersamaan. Kompatibilitas kemajuan ini dengan kerangka peraturan yang ada sangat penting, berpotensi menghindari peraturan GMO yang ketat. Para peneliti juga membahas masalah biokemanan yang terkait dengan penggunaan vektor virus pada tumbuhan. Penelitian ini menggeser paradigma dari integrasi transgen permanen menuju modifikasi genom yang sementara, tepat, dan heritable. Sifat sistem pengiriman virus yang terukur dan non-transgenik ini dapat mempercepat domestikasi dan peningkatan genetik tanaman yatim piatu dan spesies yang kurang dimanfaatkan.

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.