Revolusi Pembelajaran Mesin Merevolusi Penemuan Ilmiah dalam Genetika dan Lebih Jauh Lagi

Edited by: ReCath Cath

Para ilmuwan semakin banyak menggunakan pembelajaran mesin untuk memprediksi penyakit, merancang obat-obatan, dan menemukan pola tersembunyi dalam kumpulan data yang besar. Ini menandakan era baru penemuan ilmiah. Munculnya algoritma ini adalah kisah konvergensi, mengubah cara ilmu pengetahuan dilakukan. Sepanjang sejarah, penemuan ilmiah bergantung pada upaya manusia. Data sangat berharga, dan para ilmuwan dengan susah payah merancang algoritma. Namun, volume data telah meledak di berbagai bidang, melebihi kapasitas manusia untuk menganalisisnya secara manual. Pembelajaran mesin telah muncul sebagai solusi untuk masalah ini. Algoritma ini telah berkembang menjadi alat ilmiah yang ampuh. Hal ini memungkinkan terobosan di berbagai disiplin ilmu, termasuk genetika dan bidang terkait. Dalam biologi, pembelajaran mesin telah memberikan dampak yang signifikan pada masalah pelipatan protein. AlphaFold2 dari DeepMind memprediksi bentuk tiga dimensi dengan akurasi tingkat laboratorium. Ini mempercepat penemuan obat dan membantu para peneliti memahami bagaimana mutasi mengganggu fungsi. Pembelajaran mesin sekarang menjadi rutin di berbagai bidang. Ia menambang kumpulan data yang luas untuk mendapatkan wawasan yang tidak dapat diekstraksi oleh manusia tanpa bantuan. Namun, ini bukan dimaksudkan untuk menggantikan ilmuwan, melainkan untuk meningkatkan kemampuan mereka. Sementara model pembelajaran mesin unggul dalam menemukan pola, mereka seringkali tidak dapat menjelaskan mengapa pola-pola itu ada. Imajinasi, intuisi, dan kreativitas untuk menghubungkan berbagai ide tetap menjadi kekuatan manusia yang unik. Saat sains menjadi lebih mudah diakses secara algoritmik, fokus akan beralih ke apa yang dapat kita bayangkan.

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.