Bakteri magnetik langka, yang ada dalam kelompok yang terikat erat, memberikan wawasan tentang bagaimana kehidupan mungkin telah berevolusi menjadi bentuk multiseluler yang kompleks. Bakteri ini, yang dikenal sebagai bakteri magnetotaktik multiseluler (MMB), tidak dapat bertahan hidup sendiri, bergantung satu sama lain dengan setiap sel memiliki peran khusus.
Tidak seperti mikroba lain, MMB membelah sebagai seluruh kelompok. Sebuah studi yang didukung NASA mengungkapkan bahwa sel-sel individual dalam kelompok ini tidak identik secara genetik, menunjukkan kompleksitas yang mengejutkan dan menawarkan sekilas tentang langkah-langkah awal kehidupan di Bumi menuju ekosistem multiseluler yang beragam.
MMB bersifat magnetotaktik, menggunakan struktur magnetik internal untuk bernavigasi di sepanjang medan magnet Bumi. Mereka membentuk kelompok sel yang stabil dan terkoordinasi, menunjukkan tanda-tanda multiselularitas wajib – suatu kondisi di mana sel-sel individual tidak dapat bertahan hidup sendiri dan harus hidup sebagai bagian dari kelompok. Ketika MMB bereproduksi, mereka mereplikasi semua sel dalam konsorsium sekaligus, menggandakan jumlah total sel, yang kemudian terbagi menjadi dua konsorsium identik.
Sel-sel individual dalam konsorsium MMB tidak identik secara genetik dan menunjukkan perilaku metabolisme yang berbeda. Setiap sel memiliki peran yang berkontribusi pada kelangsungan hidup seluruh kelompok, mirip dengan bagaimana sel-sel dalam organisme multiseluler berperilaku. Misalnya, dalam tubuh manusia, sel tulang berbeda dari sel darah, dan sel lemak berbeda dari sel saraf, masing-masing dengan fungsi tertentu.
Evolusi multiselularitas adalah transisi utama dalam sejarah kehidupan di Bumi. Sebagai satu-satunya bakteri yang diketahui menunjukkan multiselularitas wajib, MMB memberikan contoh kemungkinan mekanisme di balik langkah ini dalam sejarah evolusi kehidupan. Penelitian ini didukung melalui program Eksobiologi NASA dan program Future Investigators in NASA Earth and Space Science and Technology (FINESST).