Alam dan teknologi semakin bekerja sama untuk mengatasi tantangan global yang kritis seperti perubahan iklim dan hilangnya keanekaragaman hayati. Beberapa inisiatif sedang berlangsung pada tahun 2025 yang memanfaatkan robotika bawah air dan kecerdasan buatan untuk memantau dan memulihkan ekosistem perairan, menandai kemajuan signifikan dalam pengelolaan kesehatan laut.
Robotika Otonom untuk Pemantauan Ekosistem
Proyek BioDiMoBot, kolaborasi antara Universitas Graz, Carbon Kapture, dan mitra lainnya, berada di garis depan konvergensi teknologi ini. Platform robotik otonom ini menggunakan sensor dan AI untuk memantau keanekaragaman hayati dan tekanan ekosistem secara real-time di berbagai badan air. BioDiMoBot mendeteksi perubahan halus dalam kesehatan ekosistem, menyediakan sistem peringatan dini untuk polusi, pemanasan, dan degradasi habitat.
Budidaya Rumput Laut dan Sekuestrasi Karbon
Upaya kolaboratif ini mengintegrasikan data dengan proses alami untuk memulihkan keseimbangan di lingkungan laut. Keahlian dalam budidaya rumput laut, yang dipimpin oleh Carbon Kapture, memainkan peran penting dalam sekuestrasi karbon. Pertanian rumput laut terbukti sama efektifnya dengan ekosistem pesisir alami dalam menyimpan karbon, meningkatkan keanekaragaman hayati, menawarkan peluang ekonomi, dan meningkatkan ketahanan pangan.
Inisiatif dan Penelitian Global
Didanai oleh program Horizon Europe Uni Eropa, proyek-proyek ini membahas masalah-masalah penting seperti kualitas air, perlindungan keanekaragaman hayati, dan transformasi digital. Integrasi AI dan robotika dalam pemantauan laut juga merupakan tema utama di Konferensi Internasional tentang AI untuk Lautan 2025, yang menekankan pentingnya kesehatan laut, keberlanjutan, dan kolaborasi global.