Bukti baru terus bermunculan pada tahun 2025, menunjukkan bahwa Lembah Retakan Afrika Timur sedang berkembang menuju pembentukan cekungan samudra, mirip dengan Laut Merah. Fenomena geologis ini, yang dimulai sekitar 22 juta tahun yang lalu, secara bertahap mempersiapkan panggung bagi munculnya laut baru di Afrika.
Lembah Retakan Afrika Timur membentang sekitar 3.200 kilometer dari Laut Merah ke Mozambik, menyebabkan perubahan nyata di lapangan. Para insinyur memperbaiki jalan raya yang bengkok, dan petani menemukan mata air panas baru. Data GPS menunjukkan bahwa daratan meregang saat lempeng tektonik Somalia dan Nubia terpisah.
Peristiwa dan Pengamatan Utama
Pada tahun 2005, celah sepanjang 56 kilometer terbuka di Etiopia dalam sepuluh hari, dan retakan serupa muncul di Kenya pada tahun 2018. Para ahli menghubungkan ini dengan magma yang naik dari jauh di dalam kerak Bumi, melemahkan medan dan memfasilitasi pemisahan lempeng. Menurut sebuah studi Februari 2025 di jurnal ilmiah JGR Solid Earth, cabang utara, yang disebut Retakan Utama Etiopia, menyempit menjadi ngarai yang diapit oleh patahan curam yang tergelincir secara tiba-tiba. Lebih jauh ke selatan, lembah melebar; gelombang seismik kehilangan energi di sana lebih cepat dari yang diperkirakan, menandai kantong-kantong batuan cair yang menopang kerak terbuka dari bawah.
Meskipun pembentukan lengkap samudra baru dapat memakan waktu jutaan tahun, Lembah Retakan Afrika Timur memberikan kesempatan unik untuk mengamati penciptaan cekungan samudra secara real-time.