Pembelahan Laut Merah: Fenomena Alam atau Keajaiban Ilahi?

Diedit oleh: Inna Horoshkina One

Para ilmuwan telah meneliti kisah alkitabiah tentang pembelahan Laut Merah, menunjukkan bahwa fenomena alam dapat menjelaskan penyeberangan Musa. Penelitian menunjukkan bahwa penyeberangan kemungkinan besar terjadi di Teluk Suez yang lebih dangkal, bukan di Teluk Aqaba yang dalam. Tentara Napoleon melintasi area serupa pada tahun 1789 saat air surut, nyaris menghindari tenggelam saat air pasang kembali. Dr. Bruce Parker menyarankan agar Musa menggunakan pengetahuannya tentang pasang surut untuk membimbing bangsa Israel. Penelitian Profesor Nathan Paldor menunjukkan bahwa angin dengan kecepatan 65-70 km/jam selama 12 jam dapat sementara waktu memperlihatkan dasar laut. Ahli kelautan Carl Drews memodelkan bagaimana angin dengan kecepatan 100 km/jam selama delapan jam dapat menciptakan jembatan darat selebar 5 km, mungkin di Danau Tannis di Delta Nil. Meskipun beberapa orang mengusulkan tsunami, Drews mencatat bahwa tsunami terjadi terlalu cepat untuk kisah alkitabiah. Drews menekankan bahwa iman dan sains dapat hidup berdampingan, menunjukkan bahwa Musa secara ilahi dituntun ke tempat dan waktu yang tepat. Baik alami atau ilahi, pembelahan Laut Merah tetap menjadi cerita yang menawan.

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.