Agrowisata di Kerala mengalami pertumbuhan yang luar biasa, mengubah lahan tandus menjadi tujuan wisata yang ramai. Dari sudut pandang sosial-psikologis, fenomena ini menawarkan wawasan menarik tentang bagaimana pariwisata dapat memengaruhi komunitas lokal dan menciptakan identitas baru.
Contohnya adalah KPM Farm di Idukki, yang mengubah bekas tambang menjadi tempat populer, menampilkan waduk dengan berbagai spesies ikan. Kabeer T's Kathir Biodiversity Park di Nilambur mengubah lahan tandus seluas lima hektar menjadi oasis pertanian yang berkembang, menampilkan beragam flora dan fauna. Ini adalah bagian dari Jaringan Pariwisata Pertanian Kerala, dengan lebih dari 400 unit yang didirikan di bawah Misi Pariwisata yang Bertanggung Jawab.
Pemerintah Kerala mengalokasikan dana yang signifikan, termasuk ₹6,01 crore pada Mei 2025 untuk pengelolaan limbah dan pelatihan yang ramah lingkungan, dan ₹6,64 crore pada Oktober 2024 untuk berbagai inisiatif Pariwisata yang Bertanggung Jawab. Upaya Kerala diakui secara nasional pada Hari Pariwisata Dunia 2024, dengan penghargaan untuk Desa RT Terbaik dan Desa Agrowisata Terbaik.
Agrowisata di Kerala tidak hanya menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan dan kebanggaan komunitas. Penelitian menunjukkan bahwa partisipasi dalam proyek-proyek agrowisata dapat meningkatkan kesejahteraan psikologis warga, memberikan mereka rasa memiliki dan tujuan. Ini adalah contoh bagaimana pariwisata dapat menjadi kekuatan positif dalam pembangunan sosial dan psikologis.