Studi Genetik Ungkap Cara Kelelawar Mengembangkan Sayap: Sebuah Terobosan Ilmiah

Para peneliti telah mengungkap mekanisme genetik yang mendasari perkembangan sayap kelelawar, memberikan wawasan baru tentang evolusi penerbangan mamalia ini. Penelitian ini menunjukkan bahwa kelelawar memanfaatkan program genetik yang ada untuk menciptakan struktur terbang unik mereka.

Tim peneliti membandingkan embrio kelelawar dan tikus untuk memahami perkembangan sayap. Mereka menemukan bahwa semua jenis sel dan fungsi dalam tungkai diawetkan di antara spesies. Perbedaan utama terletak pada waktu dan lokasi aktivasi gen. Pada kelelawar, sel-sel yang membentuk chiropatagium (membran kulit antara jari II hingga V) mirip dengan yang ada di bagian tungkai lainnya. Namun, kelelawar mengaktifkan kembali program gen mereka kemudian dan lebih jauh di sepanjang tungkai yang tumbuh, yang mengarah pada pembentukan membran sayap. Penemuan ini menyoroti bagaimana evolusi menggunakan kembali program genetik yang ada untuk menciptakan struktur baru.

Studi ini memberikan wawasan tentang proses evolusi yang telah membentuk keanekaragaman hayati, termasuk adaptasi unik kelelawar. Pemahaman tentang mekanisme genetik ini juga dapat memberikan wawasan tentang proses evolusi yang telah membentuk keanekaragaman hayati, termasuk adaptasi unik kelelawar.

Di Indonesia, studi tentang kelelawar juga telah dilakukan untuk memahami keanekaragaman hayati dan konservasi lingkungan.

Sumber-sumber

  • Earth.com

  • Flying with hands: The evolution of bat wings

  • No need to wing it: Bat activity in winter analyzed

  • Potential new pathway to fight viruses

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.