Sebuah tim arkeologi gabungan Prancis dan Mesir telah menemukan makam kuno, ruang penyimpanan, dan sebuah "Rumah Kehidupan" di Kuil Ramseum [Ramesseum] di tepi barat Luxor [Al-Uqsur] di Mesir. Penemuan ini memberikan penerangan tentang kehidupan, pembelajaran, dan praktik pemakaman orang Mesir kuno.
Makam-makam tersebut, yang berasal dari Periode Menengah Ketiga Mesir (sekitar 1069–664 SM), memiliki ruang pemakaman dan sumur yang dalam. Benda-benda pemakaman, termasuk guci, peralatan, dan patung tembikar, ditemukan di dalamnya. Beberapa makam berisi banyak peti mati, dan sisa-sisa manusia yang berserakan ditemukan.
Ruang bawah tanah dan ruang penyimpanan bawah tanah berisi barang-barang penting seperti minyak zaitun, madu, lemak hewani, dan anggur. Lusinan label guci anggur menunjukkan sistem penyimpanan dan redistribusi terorganisir yang terkait dengan kehidupan kuil.
Menurut Dr. Mohamed Ismail, Sekretaris Jenderal Dewan Tertinggi Arkeologi, temuan ini memberikan wawasan tentang aspek seremonial dan praktis kehidupan Mesir kuno.
"Rumah Kehidupan," sebuah sekolah yang terhubung ke kuil-kuil utama untuk pembelajaran dan pencatatan, juga ditemukan. Fragmen gambar dan mainan siswa menawarkan bukti pendidikan di dalam Ramseum. Para peneliti memetakan desain asli sekolah, menjadikannya penemuan yang signifikan.
Penemuan itu dilakukan di dekat kuil pemakaman Ramses II [Ramses Agung], juga dikenal sebagai "Kuil Sejuta Tahun". Situs ini terus mengungkap rincian tentang kehidupan agama, sosial, dan ekonomi Mesir selama periode Kerajaan Baru (sekitar 1550-1070 SM).
Dr. Hisham Alithi, kepala sisi Mesir dari misi tersebut, menyatakan bahwa jejak sistem penyimpanan dan redistribusi telah ditemukan. Barang-barang yang disimpan di kuil kemungkinan dibagikan dengan penduduk dan pekerja, termasuk pengrajin di bawah pengawasan kerajaan.
Penggalian mengungkapkan bahwa daerah itu ditempati sebelum Ramses II membangun kuilnya. Kemudian dijarah dan digunakan kembali sebagai tempat pemakaman imam. Selama periode Ptolemaik (305-30 SM) dan Romawi, itu digunakan oleh pekerja tambang.
Dr. Hesham Leithy, Kepala Sektor Konservasi dan Dokumentasi di Dewan Tertinggi Purbakala, mengumumkan penemuan kembali makam "Sahtab Ayb Ra", yang awalnya ditemukan oleh arkeolog Inggris Cayple pada tahun 1896. Makam tersebut, yang berasal dari Kerajaan Tengah (sekitar 2050-1710 SM), menampilkan adegan dinding rinci dari pemakaman pemilik makam.
Tim Prancis-Mesir telah bekerja di Ramseum sejak tahun 1991, dengan misi mereka yang sedang berlangsung.