Di Milan, Italia, dari tanggal 23 Juni hingga 3 Juli 2025, perwakilan dari 58 negara berkumpul untuk Pertemuan Konsultatif Traktat Antartika (ATCM) ke-47 dan pertemuan Komite Perlindungan Lingkungan (CEP) ke-27.
Chile mengambil alih kepresidenan Sekretariat Traktat Antartika untuk periode 2025-2029, dengan Duta Besar Francisco Berguño ditunjuk sebagai Sekretaris Eksekutif. Hal ini menyoroti komitmen Chile terhadap penelitian ilmiah dan kerja sama internasional.
Diskusi membahas peningkatan pariwisata Antartika, yang didorong oleh platform seperti TikTok, dan potensi dampaknya terhadap lingkungan. Kekhawatiran juga muncul mengenai kemungkinan kehadiran militer AS di Tierra del Fuego, Argentina, dan implikasinya terhadap Traktat.
Indonesia, sebagai negara yang memiliki komitmen terhadap pelestarian lingkungan dan kerja sama internasional, tentu saja mengikuti perkembangan ini dengan seksama. Isu pariwisata dan potensi dampak lingkungan di Antartika menjadi perhatian penting, mengingat pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem global. Selain itu, isu kehadiran militer juga perlu dicermati, mengingat potensi dampaknya terhadap stabilitas kawasan dan semangat kerja sama internasional.
Diharapkan, pertemuan ini dapat menghasilkan solusi yang bijaksana dan berkelanjutan untuk menjaga keberlanjutan Antartika, serta memperkuat kerja sama internasional dalam menjaga lingkungan hidup.