Perubahan Sirkulasi Laut Antartika: Ancaman bagi Iklim Global dan Dampaknya bagi Indonesia

Diedit oleh: Anna 🌎 Krasko

Pada bulan Juli 2025, para ilmuwan kelautan Spanyol melaporkan adanya pembalikan pada Arus Batas Barat Dalam (DWBC) di Samudra Atlantik Selatan, sebuah komponen kunci dari sirkulasi laut global.

Peristiwa ini menandai kejadian pertama dalam 30 tahun pemantauan, yang berpotensi mengubah kemampuan Samudra Selatan dalam menyerap panas dan karbon, menurut Dr. Marilena Oltmanns.

Pembalikan arus ini dikaitkan dengan interaksi kompleks dari berbagai faktor, termasuk percepatan pencairan lapisan es Antartika, perubahan pola angin, dan peningkatan masukan air tawar ke Samudra Selatan. Gangguan ini berpotensi memicu ketidakstabilan iklim lebih lanjut, termasuk pergeseran pola cuaca regional dan kenaikan permukaan laut. Para ilmuwan sedang menyelidiki secara mendesak konsekuensi jangka panjang dari peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya ini.

Perubahan ini juga menjadi perhatian bagi Indonesia. Sebagai negara kepulauan dengan garis pantai yang panjang, kenaikan permukaan laut akibat perubahan iklim menjadi ancaman nyata. Selain itu, perubahan pola cuaca dapat berdampak pada sektor pertanian dan perikanan, yang sangat penting bagi perekonomian Indonesia. Pemerintah Indonesia perlu terus berkoordinasi dengan komunitas internasional untuk mengatasi masalah perubahan iklim ini, serta mengambil langkah-langkah mitigasi dan adaptasi yang diperlukan. Masyarakat Indonesia juga diharapkan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan dan mendukung upaya-upaya berkelanjutan.

Sumber-sumber

  • Intellinews

  • Intense marine heatwave hits the western Mediterranean Sea

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.

Perubahan Sirkulasi Laut Antartika: Ancama... | Gaya One