Burung kestrel Amerika, elang terkecil di Amerika Utara, dikenal karena bulunya yang mencolok dan kemampuannya mengendalikan hama. Spesies ini tersebar luas di seluruh benua, beradaptasi dengan berbagai habitat termasuk taman, kota, dan pinggiran kota. Kehadiran mereka mengingatkan kita akan pentingnya konservasi satwa liar.
Di Prairie du Chien, Wisconsin, musim kawin tahun 2025 menunjukkan hasil yang sukses. Burung kestrel betina bertelur lima butir antara 11 dan 19 April. Kelima anak burung menetas pada 16 Mei dan terbang pada 15 Juni.
Upaya konservasi sangat penting untuk keberhasilan berkelanjutan burung elang ini. Suaka Gunung Hawk telah mempelajari burung kestrel Amerika selama lebih dari 50 tahun. Mereka telah menempatkan lebih dari 200 kotak sarang dalam radius 25 mil, memantau dan memeliharanya setiap tahun. Anak burung yang berhasil menetas diberi gelang pada usia dua minggu, memberikan data berharga ke Laboratorium Bird Banding.
Untuk mendukung burung kestrel, hindari penggunaan rodentisida, dukung pertanian berkelanjutan, lindungi lahan pertanian, dan investasikan dalam penelitian burung kestrel. Tindakan ini akan membantu memastikan generasi mendatang dapat menikmati kehadiran burung elang ini. Ini sejalan dengan nilai-nilai masyarakat Indonesia yang menghargai harmoni dengan alam dan keberlanjutan. Mari kita bersama-sama menjaga lingkungan untuk masa depan yang lebih baik, sesuai dengan semangat gotong royong yang kita junjung tinggi.