Perilaku Kawanan Belalang: Model Baru Menantang Teori Lama

Edited by: Olga N

Sebuah studi baru menantang model perilaku kawanan belalang sebelumnya, menunjukkan bahwa belalang membuat keputusan kognitif berdasarkan persepsi mereka terhadap gerakan di dekatnya daripada hanya berbaris dengan tetangga seperti partikel gas.

Para peneliti dari universitas-universitas Jerman dan Amerika Utara mempelajari kawanan belalang di Kenya, mengamati bahwa penglihatan memainkan peran penting dalam bagaimana belalang bergerak di dalam kawanan. Belalang yang tidak dapat melihat dengan jelas kehilangan arah, sementara mereka yang penglihatannya utuh bergerak bersama kawanan bahkan tanpa kontak fisik.

Menggunakan eksperimen realitas virtual, para ilmuwan menemukan bahwa koherensi gerakan, bukan kepadatan, mengendalikan penjajaran belalang. Hal ini mengarah pada model matematika baru berdasarkan jaringan atraktor cincin saraf, memperlakukan belalang sebagai entitas pembuat keputusan.

Temuan ini menandai perubahan besar dalam cara ilmuwan memahami perilaku belalang dan kemampuan mereka untuk membuat prediksi terkait kawanan. Karena perubahan iklim terus mengubah pola perkembangbiakan belalang, pemahaman yang lebih baik ini mungkin menjadi kunci untuk melindungi tanaman dan mata pencaharian.

Perubahan iklim telah memperburuk wabah belalang dengan meningkatkan curah hujan di wilayah gurun, menciptakan kondisi perkembangbiakan yang ideal. Para peneliti menekankan perlunya penelitian lebih lanjut, yang melibatkan ilmuwan iklim dan ahli vegetasi, untuk membuat prediksi yang semakin akurat tentang kawanan belalang.

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.