Departemen Kehutanan Sabah di Malaysia telah meluncurkan inisiatif menggunakan kotak sarang buatan untuk mendukung satwa liar arboreal seperti burung enggang dan tupai terbang, yang tempat bersarang alaminya semakin berkurang karena hilangnya habitat. Sejak 2017, Pusat Penelitian Hutan di Sepilok telah memasang kotak-kotak ini di daerah-daerah seperti Pusat Penemuan Hutan Hujan (RDC) dan Cagar Hutan Deramakot. Kotak sarang ini menawarkan perlindungan dari predator dan kondisi yang keras, membantu dalam upaya konservasi dan penelitian.
Hingga saat ini, 26 kotak sarang telah dipasang untuk tupai terbang raksasa, yang semuanya ditempati, dengan Tupai Terbang Raksasa Merah berhasil membesarkan anak-anaknya. Selain itu, 16 kotak sarang dirancang untuk burung enggang, dengan beberapa ditempati oleh spesies seperti enggang jambul. Program ini memantau perilaku bersarang dan keberhasilan reproduksi menggunakan inspeksi visual dan perangkap kamera.
Keberhasilan proyek ini menyoroti pentingnya kotak sarang buatan dalam menyediakan habitat penting dan mempromosikan keanekaragaman hayati. Inisiatif ini juga meningkatkan pariwisata alam dengan menawarkan peluang unik untuk mengamati satwa liar, membina hubungan antara pengunjung dan dunia alam, dan mempromosikan praktik konservasi berkelanjutan.