Dolar AS mengalami lonjakan signifikan pada hari Senin, 12 Mei 2025, menyusul pengumuman kesepakatan perdagangan AS-Tiongkok. Kesepakatan ini mencakup jeda 90 hari pada tarif, yang berpotensi mengurangi ketegangan perdagangan yang telah memengaruhi pasar global.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengungkapkan kesepakatan tersebut setelah negosiasi di Jenewa, yang bertujuan untuk mengurangi tarif timbal balik dan memberikan waktu untuk diskusi lebih lanjut. Perang tarif telah menempatkan lebih dari $650 miliar perdagangan antara kedua negara dalam risiko.
Menyusul pengumuman tersebut, yuan Tiongkok meningkat menjadi 7,2001 yuan per dolar. Indeks dolar (DXY) diperdagangkan pada 101,63, meningkat 1,29% dari penutupan sebelumnya pada pukul 6:06 pagi EDT. Dolar juga menguat terhadap mata uang safe-haven, naik 1,7% terhadap yen Jepang dan 1,5% terhadap franc Swiss.
Euro turun 1,3% terhadap dolar menjadi $1,1109, sementara pound Inggris turun 1,1% menjadi $1,3175. Investor sekarang memantau dengan cermat data ekonomi AS, termasuk Indeks Harga Konsumen dan angka penjualan ritel, untuk menilai dampak ketegangan perdagangan pada ekonomi domestik.
Pasar global bereaksi positif, dengan BSE SENSEX India naik 3,74% dan Indeks Hang Seng Hong Kong meningkat 2,98%. Pasar Eropa juga menunjukkan respons positif, dengan Indeks CAC 40 Prancis naik 1,59% dan DAX Jerman naik 1,10%.
Kesepakatan perdagangan AS-Tiongkok ini telah meningkatkan kepercayaan pada aset Amerika. Memantau data ekonomi AS yang akan datang akan sangat penting untuk sepenuhnya memahami efek dari ketegangan perdagangan.