Di tengah ketegangan perdagangan yang sedang berlangsung, Tiongkok telah mengumumkan bahwa mereka sedang mengevaluasi kemungkinan pembicaraan dagang dengan AS pada Mei 2025. Ini terjadi ketika kedua negara telah menyesuaikan tarif pada barang satu sama lain.
Tiongkok dilaporkan sedang membuat daftar barang-barang AS yang akan dibebaskan dari tarifnya, sementara AS baru-baru ini mengakhiri pengecualian de minimis pada 2 Mei 2025, yang berpotensi menaikkan harga barang-barang Tiongkok yang lebih murah. Penyesuaian ini mencerminkan upaya untuk mengurangi dampak perang dagang pada kedua ekonomi.
AS telah memberlakukan tarif 145% pada barang-barang Tiongkok, mendorong Tiongkok untuk membalas dengan tarif 125% pada produk-produk AS. Terlepas dari tindakan ini, kedua belah pihak tampaknya sedang mempertimbangkan untuk kembali ke meja perundingan, menandakan potensi de-eskalasi dalam konflik perdagangan.