Pasar Asia menunjukkan kinerja beragam pada hari Selasa karena investor bergulat dengan ketidakpastian perang dagang yang sedang berlangsung dan menantikan laporan pendapatan utama AS. Sentimen pasar juga dipengaruhi oleh rilis data ekonomi terbaru, terutama yang berkaitan dengan pekerjaan dan inflasi.
Perang dagang antara AS dan Tiongkok terus menjadi faktor utama. AS telah memberlakukan tarif, termasuk pungutan 145% pada banyak produk Tiongkok, sementara Tiongkok telah menanggapi dengan tarif 125% sendiri. Menteri Keuangan Scott Bessent baru-baru ini menyatakan bahwa de-eskalasi bergantung pada Tiongkok yang mengatasi ketidakseimbangan perdagangan.
Beberapa perusahaan teknologi besar AS, termasuk Amazon, Apple, Meta, dan Microsoft, dijadwalkan untuk merilis pendapatan kuartal pertama mereka minggu ini, yang akan diawasi ketat oleh investor. Analis Tony Sycamore dari IG menyarankan bahwa pengurangan tarif dapat membantu ekonomi AS melewati tahun ini, sementara tarif yang tinggi dapat memicu penurunan pasar saham dan meningkatkan risiko resesi. Minyak mentah West Texas Intermediate saat ini diperdagangkan turun 0,2% pada $61,91 per barel.