Keputusan Tether untuk menghentikan dukungan USDT pada lima blockchain lawas, yang efektif mulai 1 September 2025, memiliki dampak signifikan, terutama dari sudut pandang sosial-psikologis. Perubahan ini tidak hanya berdampak pada aspek teknis dan ekonomi, tetapi juga pada perilaku dan persepsi pengguna dalam ekosistem mata uang kripto.
Secara psikologis, pengumuman ini dapat memicu berbagai reaksi. Bagi sebagian pengguna, terutama mereka yang telah lama berinvestasi dalam USDT di blockchain yang terkena dampak, berita ini dapat menimbulkan perasaan cemas dan ketidakpastian. Menurut survei terbaru oleh CryptoNews, sekitar 40% investor kripto merasa khawatir tentang keamanan aset mereka saat terjadi perubahan signifikan dalam platform yang mereka gunakan. Hal ini menunjukkan bahwa kepercayaan terhadap stabilitas dan keamanan platform adalah faktor penting dalam perilaku investasi.
Dari perspektif sosial, keputusan ini juga dapat memengaruhi dinamika komunitas kripto. Pengguna yang lebih aktif di platform yang terkena dampak mungkin merasa terisolasi atau terpinggirkan. Studi oleh CoinDesk menunjukkan bahwa komunitas yang kuat dan aktif seringkali menjadi faktor kunci dalam keberhasilan proyek kripto. Penghentian dukungan USDT dapat mengurangi aktivitas komunitas di blockchain yang terkena dampak, yang berpotensi memengaruhi nilai dan adopsi proyek tersebut.
CEO Tether, Paolo Ardoino, telah menekankan komitmen perusahaan untuk beradaptasi dengan ekosistem aset digital yang terus berkembang. Namun, penting bagi Tether untuk berkomunikasi secara efektif dengan komunitas pengguna dan memberikan dukungan yang memadai selama transisi. Misalnya, menyediakan panduan yang jelas tentang cara menebus token atau meminta penerbitan di blockchain yang didukung dapat membantu mengurangi kecemasan dan menjaga kepercayaan pengguna. Secara keseluruhan, keputusan Tether memiliki implikasi sosial-psikologis yang signifikan yang perlu dipertimbangkan untuk memastikan transisi yang mulus dan menjaga kepercayaan dalam ekosistem kripto.