Pada 13 Juli 2025, Tether mengumumkan penghentian dukungan untuk stablecoin USDT mereka di lima blockchain lama: Omni Layer, Bitcoin Cash SLP, Kusama, EOS, dan Algorand. Keputusan ini, yang berlaku mulai 1 September 2025, bertujuan untuk mengoptimalkan infrastruktur dan fokus pada blockchain yang lebih skalabel. Dari sudut pandang bisnis, langkah ini mencerminkan strategi untuk beradaptasi dengan dinamika pasar dan memaksimalkan efisiensi.
Keputusan ini mengikuti tinjauan data penggunaan blockchain dan tren pasar. CEO Tether, Paolo Ardoino, menyatakan bahwa perusahaan beradaptasi dengan ekosistem aset digital yang terus berkembang. Perusahaan berfokus pada platform yang menawarkan skalabilitas dan aktivitas pengembang yang lebih besar. Secara historis, Omni Layer adalah protokol pertama yang meluncurkan USDT pada tahun 2014, tetapi penggunaannya telah menurun.
Tether juga memperluas fokusnya ke solusi Layer 2 seperti Lightning Network. Pelanggan yang memegang USDT di blockchain yang terkena dampak disarankan untuk menebus kepemilikan mereka sebelum batas waktu. Pada 13 Juli 2025, kapitalisasi pasar Tether melebihi $150 miliar. Perubahan ini menunjukkan komitmen Tether terhadap pertumbuhan berkelanjutan dan adaptasi terhadap perubahan teknologi.
Dalam sebulan terakhir, USDC Circle mengalami peningkatan adopsi sebesar 81,42%, mencapai kapitalisasi pasar $63,51 miliar. Pergeseran strategis ini mencerminkan tren industri menuju pengoptimalan infrastruktur blockchain. Hal ini memastikan pertumbuhan dan adopsi stablecoin yang berkelanjutan. Dengan fokus pada platform yang lebih efisien dan skalabel, Tether bertujuan untuk memperkuat posisinya di pasar dan memberikan layanan yang lebih baik kepada penggunanya.