Pada tanggal 2 Juli 2025, interaksi Elon Musk di X, menyukai komentar tentang potensi akumulasi Bitcoin, telah memicu kembali minat pada keterlibatannya dalam mata uang kripto. (Sumber: Memprediksi dunia pada tahun 2025, Akankah kripto memicu kehancuran finansial berikutnya?)
Tesla, di bawah kepemimpinan Musk, memiliki sekitar 11.900 BTC, yang bernilai sekitar $1,25 miliar per Mei 2025. (Sumber: Memprediksi dunia pada tahun 2025, Akankah kripto memicu kehancuran finansial berikutnya?) Hal ini menjadi perhatian penting bagi para investor di Indonesia, mengingat potensi dampak terhadap pasar keuangan global.
Pada Januari 2025, Tesla melaporkan keuntungan $600 juta dari kepemilikan Bitcoin-nya pada Q4 2024, namun belum menjual Bitcoin apa pun. (Sumber: Memprediksi dunia pada tahun 2025, Akankah kripto memicu kehancuran finansial berikutnya?) Situasi ini juga relevan dengan strategi investasi perusahaan-perusahaan di Indonesia, yang perlu mempertimbangkan risiko dan potensi keuntungan dari aset digital.
Peristiwa ini mengingatkan kita akan pentingnya kehati-hatian dalam berinvestasi, terutama di pasar yang fluktuatif seperti kripto. Para analis keuangan di Indonesia menyarankan untuk selalu melakukan riset mendalam dan mempertimbangkan berbagai faktor sebelum mengambil keputusan investasi.