Bitcoin Cash (BCH) telah menunjukkan volatilitas signifikan baru-baru ini, menarik perhatian para analis pasar. Dalam konteks teknologi, mari kita telaah faktor-faktor yang mendorong pergerakan harga ini dan implikasinya.
Pada 12 Juli 2025, Bitcoin Cash (BCH) diperdagangkan pada $505.71, sedikit menurun dari harga tertinggi baru-baru ini. Ini terjadi setelah periode volatilitas yang signifikan, dengan harga mencapai titik tertinggi 8 bulan di $526.5 pada 1 Juli 2025. Pasar tetap optimis, didukung oleh indikator momentum yang menguntungkan dan volume perdagangan yang tinggi. Kenaikan harga didorong oleh peningkatan akumulasi institusional dan kemajuan teknologi, seperti rilis Knuth v0.68.0 oleh Bitcoin Cash Foundation. Pada 9 Juli, BCH kembali melampaui $500, dengan volume perdagangan melonjak hingga empat kali lipat rata-rata 24 jam. Di Indonesia, adopsi teknologi blockchain dan cryptocurrency terus meningkat, dengan semakin banyak perusahaan yang mulai menerima pembayaran dalam bentuk BCH.
Namun, ada juga ketidakpastian di pasar. Pada 5 Juli, seorang eksekutif Coinbase memperingatkan tentang potensi peretasan Bitcoin senilai $8,6 miliar, yang menimbulkan kekhawatiran. Selain itu, eksploitasi profil tinggi di bursa GMX dan Bybit menambah ketidakpastian. Pembaruan regulasi juga memainkan peran. Pada 11 Juli, Malaysia mengusulkan pelonggaran aturan pencatatan crypto sambil memperketat persyaratan penyimpanan. Indikator teknis utama termasuk harga mendekati pita Bollinger atas ($535.87), yang menunjukkan volatilitas tinggi. Resistance 1 berada di $539.40, dan Support 1 berada di $437.70.
Kesimpulannya, analisis teknologi Bitcoin Cash mengungkapkan pasar yang dinamis dengan peluang dan risiko. Kombinasi faktor teknis, regulasi, dan pasar akan menentukan arah masa depannya. Investor harus tetap waspada terhadap tren global dan perkembangan spesifik di kawasan Asia Tenggara untuk membuat keputusan yang tepat.