Saat Donald Trump mendekati 100 hari pertamanya menjabat pada tahun 2025, pemerintahannya menghadapi pengawasan di tengah kecemasan ekonomi. Sementara Trump menggembar-gemborkan pencapaiannya, kekhawatiran meningkat tentang dampak ekonomi dari kebijakannya.
Ketidakstabilan Ekonomi
Jajak pendapat menunjukkan meningkatnya ketidakpuasan di kalangan warga Amerika karena ketidakstabilan ekonomi dan politik. Wall Street telah mengalami penurunan sejak Trump menjabat, dan kekhawatiran tentang potensi inflasi tetap ada. Para ekonom memperingatkan potensi resesi karena pendekatan pemerintahan terhadap tarif dan perdagangan [1, 3, 5].
Kritik dan Dukungan Kebijakan
Partai Demokrat mengkritik kebijakan ekonomi Trump, menghubungkan kenaikan biaya dan risiko resesi dengan pemerintahannya. Terlepas dari tantangan ini, Trump tetap fokus untuk memberi energi pada basisnya dan mendorong agendanya. Pemerintahannya telah menandatangani banyak perintah eksekutif, menangani masalah mulai dari perdagangan hingga efisiensi pemerintah [2, 4, 6, 11].
Peran Elon Musk
Elon Musk, memainkan peran penting melalui Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE), telah ditugaskan untuk memangkas pengeluaran federal [12, 13, 14]. Sementara DOGE telah melaporkan pemotongan anggaran yang substansial, beberapa tetap skeptis terhadap dampak jangka panjang dan potensi konflik kepentingan [12, 15].