Di tengah volatilitas pasar global, Presiden Donald Trump mengumumkan pada 9 April 2025, penangguhan tarif selama 90 hari untuk sekitar 60 negara yang telah terlibat secara konstruktif dengan pemerintah AS. Namun, tarif impor Tiongkok akan meningkat dari 104% menjadi 125%.
Trump menyatakan keputusan itu menyusul diskusi dengan penasihat, termasuk Menteri Keuangan Scott Bessent, dan mengisyaratkan kesediaan untuk bertemu dengan Xi Jinping. Dia menyebut 'kurangnya rasa hormat' dari Tiongkok sebagai alasan kenaikan tarif, sambil mencatat bahwa negara-negara lain telah menghubungi untuk melakukan pembicaraan perdagangan alih-alih membalas.
Langkah tersebut tampaknya mempersempit fokus perang dagang menjadi pertarungan antara AS dan Tiongkok, karena Presiden menegaskan kembali komitmennya pada tarif dasar setidaknya 10% pada hampir semua impor AS. S&P 500 mengalami lonjakan setelah pengumuman tersebut. Negosiasi dengan banyak negara diperkirakan akan mencakup berbagai masalah terkait perdagangan selama jeda 90 hari.