Pasar saham Singapura mencapai rekor tertinggi baru pada tanggal 3 Juli 2025, dengan Straits Times Index (STI) ditutup pada 4019,57, naik 8,8 poin (0,21%) dari hari sebelumnya.
Kenaikan ini didorong oleh optimisme seputar kesepakatan pajak AS-Vietnam dan harapan akan lebih banyak kesepakatan perdagangan dengan negara dan wilayah lain. Hal ini sejalan dengan semangat ASEAN dalam mendorong pertumbuhan ekonomi regional.
Secara khusus, saham di sektor real estat dan perbankan mengalami peningkatan pembelian, berkontribusi pada tren pasar secara keseluruhan. Ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap stabilitas ekonomi Singapura.
Selain itu, Otoritas Moneter Singapura (MAS) sedang meninjau peraturan untuk mata uang kripto, berpotensi menerapkan langkah-langkah tambahan untuk melindungi konsumen. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah Singapura terhadap perlindungan konsumen dan stabilitas keuangan.
Lebih lanjut, Malaysia dan Singapura telah menyelesaikan kesepakatan untuk membentuk zona ekonomi lintas batas, yang bertujuan untuk memperkuat hubungan ekonomi antara Johor dan Singapura. Ini adalah contoh nyata dari kerja sama regional yang kuat, yang juga dapat memberikan manfaat bagi Indonesia.
Perkembangan ini diharapkan dapat merangsang perekonomian Singapura dan meningkatkan integrasi ekonomi regional. Hal ini juga dapat membuka peluang investasi dan perdagangan bagi Indonesia di kawasan tersebut, sejalan dengan visi Indonesia untuk menjadi pusat ekonomi di Asia Tenggara.