Bank dan broker mengalami lonjakan permintaan untuk derivatif mata uang yang melewati dolar AS. Pergeseran ini didorong oleh meningkatnya ketegangan perdagangan dan tren jangka panjang yang menjauh dari greenback. Perusahaan melihat lebih banyak permintaan untuk lindung nilai yang mengecualikan dolar, yang melibatkan mata uang seperti yuan, dolar Hong Kong, dirham Emirati, dan euro. Perusahaan semakin menjajaki strategi untuk menghindari penggunaan dolar sebagai mata uang perantara. Tren ini mencerminkan sentimen yang berkembang terhadap dolar, dipengaruhi oleh ketidakpastian kesepakatan perdagangan. Stephen Jen, seorang ahli strategi, telah memperingatkan tentang potensi aksi jual dolar senilai $2,5 triliun yang dapat merusak daya tarik jangka panjang mata uang tersebut. Lembaga keuangan di Eropa dan Asia mempromosikan derivatif yuan yang melewati dolar. Hubungan komersial yang lebih erat antara China, Indonesia, dan wilayah Teluk memicu permintaan untuk lindung nilai non-dolar. Meskipun dolar tetap dominan, perannya dalam perdagangan global menghadapi tantangan yang meningkat.
Perusahaan Meningkatkan Transaksi untuk Menghindari Dolar di Tengah Ketegangan Perdagangan
Edited by: Elena Weismann
Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?
Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.