Bank-bank di Indonesia memprioritaskan pertumbuhan dana murah, khususnya current account saving account (CASA), pada tahun 2025. Fokus ini muncul di tengah kondisi likuiditas yang semakin ketat, peningkatan persaingan, dan kontraksi simpanan individu. Data Bank Indonesia (BI) mengungkapkan bahwa total simpanan pada Januari 2025 mencapai IDR 8.599,4 triliun, meningkat 5,3% year-on-year. Namun, simpanan individu mengalami kontraksi sebesar 2,6%, penurunan yang lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi sebesar 2,1% pada Desember 2024. Kontraksi ini menandai bulan ketiga berturut-turut pertumbuhan negatif untuk simpanan individu. Sementara itu, penyaluran kredit pada Januari 2025 tetap kuat pada IDR 7.684,3 triliun, tumbuh 9,6% year-on-year. Para bankir mengakui tantangan ini. Maybank Indonesia berfokus pada platform digital untuk membangun CASA. CIMB Niaga mengakui sifat musiman dari kontraksi simpanan di awal tahun, tetapi mengantisipasi likuiditas yang tetap ketat. Allo Bank mengembangkan produk-produk inovatif yang menargetkan demografi yang lebih muda untuk menghindari perang suku bunga. Bank Jatim sedang mempertimbangkan penerbitan obligasi sebagai strategi pendanaan di luar CASA.
Bank-Bank Indonesia Fokus pada Pertumbuhan CASA di Tengah Pengetatan Likuiditas dan Penurunan Simpanan Individu pada Awal Tahun 2025
Baca lebih banyak berita tentang topik ini:
Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?
Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.