Kabupaten Fenglin di Provinsi Heilongjiang, Tiongkok, telah dinobatkan sebagai "Destinasi Wisata Lanskap Alam Unggulan Tiongkok." Pengakuan ini diberikan pada Konferensi Pengembangan Industri Pariwisata ke-7 pada Juni 2025.
Kabupaten ini menawarkan keindahan alam yang menakjubkan, termasuk Hutan Pinus Merah Wuying, hutan pinus merah perawan terbesar di Asia, dan Taman Nasional Lahan Basah Xinqing, surga bagi burung migran. Keindahan ini mengingatkan kita pada keindahan alam yang ada di berbagai tempat di Asia Tenggara, seperti di Taman Nasional Komodo.
Fenglin menekankan pariwisata berkelanjutan dengan menawarkan retret kesehatan yang menyajikan pengobatan tradisional Tiongkok, kesadaran penuh, dan perawatan ramah lingkungan. Rute perjalanan mandiri memungkinkan eksplorasi lanskap yang mendalam.
Kerajinan lokal, musik, dan pertunjukan menampilkan tradisi rakyat yang kaya di kabupaten ini. Kebijakan investasi juga telah diterapkan untuk menarik pengembangan pariwisata.
Cagar Alam Nasional Fenglin, yang didirikan pada tahun 1958, melindungi hutan pinus Korea perawan terakhir dan mendukung penelitian ilmiah. Hal ini sejalan dengan upaya konservasi alam yang juga dilakukan di Indonesia, seperti di Taman Nasional Ujung Kulon.
Kabupaten Fenglin menyeimbangkan konservasi dengan pariwisata, bertujuan menjadi tujuan utama bagi wisatawan yang sadar lingkungan dan mencari pengalaman otentik. Ini sejalan dengan semangat pariwisata berkelanjutan yang semakin populer di Indonesia, yang menekankan pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat lokal.